Rabu, 10 Agustus 2011

Sepanjang bulan puasa, penjualan bir turun 10%

JAKARTA. Banyaknya tempat hiburan dan restoran yang tutup selama bulan Ramadan mengakibatkan konsumsi bir turun. Ipung Nimpuno, Juru Bicara Gabungan Industri Minuman Malt Indonesia (GIMMI) yang juga manajer hubungan eksternal PT Gitaswara Indonesia memprediksi, total penjualan bir selama bulan puasa ini bakal turun 10% dibanding bulan sebelumnya.
Khusus Gitaswara, produsen dan pemegang merek Guinness, penjualan saat puasa hanya akan mencapai 1,8 juta liter. Jumlah ini turun 10% dari penjualan biasanya yang sebesar 2 juta liter per bulan.
Menurut Ipung, penurunan penjualan tahun ini tak seburuk tahun lalu yang melorot 10%-20%. Penurunan penjualan bir tahun 2010 dilatari oleh kenaikan cukai hingga 58% per liter. "Akibatnya harga naik sampai 35%, volume penjualan turun. Kami mengharapkan penjualan pada tahun ini tidak akan seburuk tahun lalu," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (9/8).
Mengejar di akhir tahun
Ipung menerangkan, penurunan penjualan saat puasa ini adalah hal yang wajar. Sebab, para produsen telah menahan promosi dan pasokan sejak sepekan sebelum puasa. Walhasil, permintaan bir dari konsumen restoran dan hotel pun melorot sebelum Ramadan tiba. "Kami menghargai bulan suci, distribusi juga tidak semaksimal hari biasa," papar Ipung Akibat pasokan yang menipis, distributor dan peritel pun lebih banyak menghabiskan stok yang disimpan dari bulan-bulan sebelumnya.
Sekadar catatan, GIMMI memiliki empat anggota yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Balihai, dan Gitaswara. Selama ini, produsen bir yang termasuk dalam GIMMI lebih banyak mendistribusikan bir di kota besar yang memiliki banyak restoran, hotel, dan kafe.
Ipung meramalkan penjualan bir akan berangsur normal pada Desember mendatang, tepatnya menjelang tahun baru 2012. Maklumlah, pada saat itu, hotel dan kafe banyak membeli bir guna mencukupi kebutuhan perayaan tutup tahun. "Produsen biasanya memanfaatkan momen tersebut untuk menutupi penurunan penjualan saat ini," ujar Ipung.
Penurunan penjualan saat Ramadan pun diakui oleh Delta Djakarta, produsen Anker Bir. Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran Delta bilang, sebulan ini, perusahaan tidak melancarkan promosi segencar biasanya. Selain itu, Delta juga membatasi produksi dan distribusi ke restoran, hotel, kafe, dan ritel.
Menurut Ronny, langkah ini dilakukan dalam rangka menghormati umat yang menjalankan ibadah puasa. Dus, "Penjualan sepanjang puasa ini bakal merosot 5%-10% dibandingkan bulan sebelumnya," ungkap Ronny. Adapun pada puasa tahun lalu, penjualan Delta turun 10%.
Biasanya, Delta bisa menjual 6 juta liter bir per bulan. Penurunan ini terjadi pada semua jenis bir Delta seperti bir hitam, bir premium, dan bir ekonomi. Mengantisipasi penurunan konsumsi saat puasa, Delta berniat memaksimalkan promosi dan penjualan sebulan setelah Lebaran. "Sebulan lagi kami kembali aktif menjual," tukasnya.

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Akmal Komputer | Bloggerized by Akmal Andirga Sahputra - Akmal Komputer | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India